Posted on Leave a comment

KUBET – Perempuan Perlu Cek Kesehatan Reproduksi sejak Remaja, Dokter Jelaskan Alasannya

Ilustrasi memeriksa kondisi kesehatan.

Lihat Foto

kesehatan reproduksi perempuan dari awal usia remaja.

Ia menjelaskan, selama ia berpraktik, banyak perempuan yang sudah menikah dan ingin memiliki anak tidak mengecek kondisi kesehatan reproduksinya sejak dini.

“Jadi pasien-pasien yang datang dan sudah menjalin rumah tangga, terus kok enggak hamil-hamil, baru nyadar sekarang,” ujarnya dalam acara peluncuran tagline baru Charm di Glasshouse Habitate Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).

Padahal, kesehatan reproduksi bisa dicek sejak perempuan pertama kali mengalami menstruasi.

Kesehatan reproduksi dapat dicek melalui beberapa indikator, seperti pola menstruasi, tingkat nyeri saat haid, dan volume darah yang keluar.

Jika perempuan telah mengalami menstruasi yang tidak teratur sejak remaja, muncul jerawat yang sulit diobati, atau tumbuh rambut berlebih, bisa saja mereka selama ini mengalami gangguan hormonal.

“Sebenarnya pas saya tanya-tanya memang dari remaja ini menstruasinya enggak pernah beres. Kok ini perempuan berkumis, kok jerawatnya selalu muncul dan enggak mudah diobatin, enggak pernah teratur,” jelasnya.

Sri Haryani. Syifa Hadju, dr. Beeleonie, dan Heni Indrayati dalam acara peluncuran tagline baru Charm di Glasshouse Habitate Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).Kompas.com/LINTANG PRAMATYANTI Sri Haryani. Syifa Hadju, dr. Beeleonie, dan Heni Indrayati dalam acara peluncuran tagline baru Charm di Glasshouse Habitate Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).

Oleh karena itu, ia memberi pesan kepada perempuan untuk rutin melakukan cek kesehatan reproduksinya, terutama saat menstruasi.

Jika terdapat perubahan pada pola menstruasi, sebaiknya segera periksakan ke rumah sakit.

“Jadi, sebenarnya dari awal seorang wanita itu sudah aware ya, jadi paling penting adalah mengetahui diri kita sendiri tuh seperti apa, sih,” kata dr. Beeleonie.

Selain itu, dr. Beeleonie tidak membenarkan anggapan bahwa kesehatan reproduksi mulai dijaga saat sudah menikah dan ingin punya anak saja.

Justru, kesehatan reproduksi perlu dijaga sejak dini, bahkan jauh sebelum merencanakan untuk menikah dan memiliki anak.

“Jangan berpikir kalau menjaga kesehatan reproduksi itu nanti-nanti, kalau misalkan udah mau punya anak aja. Justru, menjaga kesehatan reproduksi itu bermula dari awal kita menstruasi,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *