Posted on Leave a comment

KUBET – Apa Saja Jenis Pelayanan Kesehatan yang Tak Dijamin BPJS? Ini Daftarnya

Ilustrasi BPJS Kesehatan

Lihat Foto

BPJS Kesehatan.

Meski program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dirancang untuk menjamin akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, nyatanya masih banyak yang belum tahu bahwa ada daftar pengecualian yang berlaku.

Pengecualian ini bukan hal sepele. Salah-salah, peserta bisa terkejut saat berobat dan baru menyadari bahwa layanan yang dibutuhkan ternyata tidak masuk dalam skema jaminan.

Padahal, daftar resmi ini sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024.

Agar tak salah langkah saat butuh perawatan, penting bagi peserta JKN untuk memahami apa saja yang masuk dalam daftar 21 pelayanan dan penyakit yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Lantas, apa saja jenis penyakit dan pelayanan yang tidak dijamin BPJS kesehatan?

21 jenis pelayanan kesehatan yang tidak dijamin BPJS 

Dilansir dari akun resmi BPJS Kesehatan, sesuai dengan yang tertera dalam Perpres no 59 tahun 2024, berikut 21 daftar penyakit dan pelayanan kesehatan yang tidak dijamin BPJS.

Contohnya seperti peserta yang meminta rujukan sendiri tanpa mengikuti prosedur resmi.

Sesuai dengan Perpres 82 Tahun 2018 dan Permenkes Nomor 47 Tahun 2018, keadaan gawat darurat yang dimaksud misalnya kondisi yang mengancam nyawa, ada gangguan pernapasan dan sirkulasi darah, ada penurunan kesadaran, dan sejenisnya.

Umumnya, penyakit atau cedera ini telah dijamin oleh program jaminan Kecelakaan Kerja seperti BPJamsostek, PT Taspen, PT ASABRI, atau menjadi tanggungan dari pemberi kerja, atau instansi penjamin lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.

Jika terjadi kecelakaan tunggal, maka pelayanan akan dijamin oleh BPJS Kesehatan.

Namun, jika kecelakaan ganda, yang pertama menanggung biayanya adalah Jasa Raharja sampai dengan maksimal Rp 20 juta.

Jika biayanya lebih dari itu, sisanya akan dijamin oleh BPJS Kesehatan atau lembaga penjamin lainnya sesuai ketentuan.

Kasus ini harus ada Laporan Polisi yang menetapkan kecelakaan tunggal atau kecelakaan ganda.

5. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri

Pelayanan kesehatan di luar negeri memang tidak dijamin oleh BPJS, tapi peserta bisa berobat di seluruh wilayah Indonesia.

Posted on Leave a comment

KUBET – 30 Latihan “Grounding” untuk Kesehatan Mental, Redakan Stres dan Kecemasan

Ilustrasi bernafas. Teknik grounding atau teknik pembumian merupakan metode yang dapat membantu menenangkan pikiran dari gangguan seperti kecemasan, trauma, hingga stres berat. Teknik ini bertujuan untuk mengarahkan fokus kembali ke saat ini (present moment) dan menjauhkan pikiran dari emosi atau kenangan yang menyakitkan.

Lihat Foto

grounding atau teknik pembumian merupakan metode yang dapat membantu menenangkan pikiran dari gangguan seperti kecemasan, trauma, hingga stres berat.

Teknik ini bertujuan untuk mengarahkan fokus kembali ke saat ini (present moment) dan menjauhkan pikiran dari emosi atau kenangan yang menyakitkan.

Grounding banyak digunakan dalam pengelolaan gangguan kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, depresi, post-traumatic stress disorder (PTSD), dan dissosiasi.

Dengan memanfaatkan pancaindra atau aktivitas tertentu, teknik grounding mampu menciptakan ruang dari perasaan yang menyiksa.

Berikut 30 teknik grounding yang dapat digunakan kapan saja untuk meredakan kecemasan dan meningkatkan ketenangan mental.

Teknik Grounding Fisik: Fokus pada Pancaindra

1. Celupkan tangan ke air

Rasakan suhu air di ujung jari, telapak, dan punggung tangan. Gunakan air hangat lalu dingin, dan sebaliknya. Bandingkan sensasi perubahan suhu tersebut.

2. Sentuh benda di sekitar Anda

Perhatikan teksturnya: kasar, halus, hangat, atau dingin. Sebutkan warna secara spesifik, seperti merah marun atau biru laut, bukan sekadar merah atau biru.

3. Tarik napas dalam-dalam

Bernapas perlahan sambil berkata “masuk” saat menarik napas dan “keluar” saat menghembuskannya. Fokus pada sensasi udara di paru-paru.

4. Nikmati makanan atau minuman

Kunyah perlahan sambil fokus pada rasa dan aroma. Rasakan bagaimana makanan tersebut meninggalkan rasa di lidah.

5. Berjalan sebentar

Hitung langkah, perhatikan iramanya, dan rasakan kontak kaki dengan permukaan tanah.

6. Pegang es batu

Perhatikan sensasi awal hingga es mulai mencair. Rasakan perubahan suhu dan tekstur.

7. Nikmati aroma tertentu

Gunakan aroma teh, lilin wangi, atau rempah. Tarik napas dalam-dalam dan identifikasi karakteristik aromanya.

8. Gerakkan tubuh Anda

Lakukan jumping jack, lompat tali, atau sekadar peregangan. Fokus pada sensasi gerakan dan kontak tubuh dengan lantai atau udara.

9. Dengarkan lingkungan sekitar

Apakah Anda mendengar burung berkicau, kendaraan lewat, atau orang berbicara? Dengarkan dengan saksama untuk memperkuat kehadiran Anda di saat ini.

10. Rasakan tubuh Anda

Posted on Leave a comment

KUBET – Manfaat Jalan Kaki untuk Anak, Lebih dari Kesehatan Fisik

Manfaat jalan kaki untuk anak tak hanya sebatas pada kesehatan fisik, tapi juga perkembangannya. 

Lihat Foto

Manfaat jalan kaki untuk anak tak hanya sebatas pada kesehatan fisik, tapi juga perkembangannya. 

Co-founder BN Montessori, psikolog Pritta Tyas, M.Psi., menerangkan, jalan kaki termasuk dalam aktivitas tidak terstuktur atau free play.

“Anak itu butuh free play, salah satunya berjalan di ruang bebas, di luar ruangan, karena enggak ada target yang dia harus capai,” tutur Pritta di Decathlon Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025).

Manfaat jalan kaki untuk anak

Jalan kaki termasuk free play, apa manfaatnya?

Co-founder Malo Enterprise, Felicia Debora (kanan) dan Co-founder BN Montessori dan portal belajar parenting Good Enough Parents, psikolog Pritta Tyas, M.Psi. (kiri), saat peluncuran Jakarta Family Walk di Decathlon Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025).dok. Malo Co-founder Malo Enterprise, Felicia Debora (kanan) dan Co-founder BN Montessori dan portal belajar parenting Good Enough Parents, psikolog Pritta Tyas, M.Psi. (kiri), saat peluncuran Jakarta Family Walk di Decathlon Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025).

Free play adalah cara bermain anak secara bebas, tanpa arahan dari orangtua, dan tidak melibatkan perangkat elektronik.

Metode bermain ini memungkinkan anak untuk berimajinasi dan memanfaatkan benda-benda di sekitarnya untuk bersenang-senang.

Ada beragam manfaat free play, di antaranya meningkatkan kreativitas dan mengembangkan imajinasi anak, mendorong mereka untuk berinteraksi dan menjelajahi lingkungan sekitarnya, serta meningkatkan keterampilan dalam memecahkan masalah.

“Enggak ada struktur yang membatasinya. Untuk anak berusia delapan tahun ke bawah, kebutuhannya untuk free play semakin besar,” kata Pritta.

Meningkatkan fokus dan meregulasi emosi anak

Manfaat jalan kaki untuk anak tak hanya sebatas pada kesehatan fisik, tapi juga perkembangannya. Dok. Unsplash/hydrangeaa Manfaat jalan kaki untuk anak tak hanya sebatas pada kesehatan fisik, tapi juga perkembangannya. 

Pritta melanjutkan, jalan kaki yang termasuk sebagai aktivitas motorik dapat membantu meningkatkan daya fokus anak, sekaligus meregulasi emosi.

“Bicara anak usia dini, artinya delapan tahun ke bawah, mereka punya kebutuhan dalam sehari itu minimal 180 menit untuk melakukan aktivitas motorik,” kata dia.

Aktivitas motorik dapat membantu anak mengembangkan motoriknya yaitu kemampuan mereka untuk mengontrol berbagai gerakan tubuh dan memanipulasi obyek.

Perkembangan motorik yang optimal membuat otot tubuh bergerak sesuai dengan perintah yang diberikan oleh otak atau sistem saraf pusat.

“Kalau kebutuhan geraknya tidak terpenuh, bisa ke mana-mana akibatnya. Ke daya fokusnya dan kemampuan meregulasi emosi. Itu pentingnya anak punya waktu dan tempat yang memadai untuk aktivitas motorik,” ucap Pritta.

Oleh sebab itu, manfaat jalan kaki pada anak sebaiknya diperhatikan orangtua karena berkaitan dengan perkembangan fisik dan emosi buah hati. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)