Posted on Leave a comment

KUBET – Seberapa Sering Perempuan Harus Cek Kesehatan Reproduksi?

Ilustrasi memeriksa kondisi kesehatan.

Lihat Foto

Sayangnya, masih banyak perempuan yang belum rutin untuk cek kesehatan reproduksinya.

Lantas, sebenarnya seberapa sering perempuan harus melakukan pemeriksaan tersebut?

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Siloam Mampang, dr. Chakti Ari Swastika, Sp.OG menyampaikan, pemeriksaan kesehatan reproduksi idealnya dilakukan setiap tahun.

“Dari pedoman yang direkomendasikan oleh American College of Obstetric and Gynecology (ACOG), setiap tahun perempuan disarankan untuk cek kesehatan reproduksi,” ujar Chakti dalam talkshow Kartini Kini 2025 Dengarkan Tubuhmu, di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

Meskipun demikian, sangat baik apabila frekuensi pemeriksaan bisa lebih sering dan konsisten.

“Tapi kalau mau lebih, misalnya setahun dua kali pun sangat boleh diperiksakan ke dokter obgyn,” katanya.

Ia menekankan pentingnya deteksi dini untuk menangani masalah kesehatan reproduksi sebelum berkembang menjadi lebih serius.

Selain itu, rutin memeriksakan kesehatan reproduksi juga bisa membuat peluang kesembuhan jauh lebih tinggi. 

“Deteksi dini sangat penting, agar kamu mengetahui ada masalah kesehatan atau tidak dalam organ reproduksi. Sehingga penanganannya lebih cepat juga,” jelas Chakti.

Lebih jauh, perempuan sebaiknya mulai mengenal pemeriksaan kesehatan reproduksi sejak usia muda, khususnya mulai masih remaja.

“Sebisa mungkin dirutinkan dan secara spesifik perempuan itu ada fase-fase untuk melakukan medical check up, bisa dimulai dari usia 10 sampai 15 tahun,” pungkas dia.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *