Posted on Leave a comment

KUBET – Jangan Lupa, Bulan Kesadaran Kesehatan Mental

Generasi sandwich perlu menjaga kesehatan mental.

Lihat Foto

kesehatan mental yang menerpa anak, keluarga, teman, dan tetangga kita.

Sepanjang Mei, banyak hari penting untuk diperingati atau dirayakan. 1 Mei Hari Buruh Internasional, 2 Mei Hari Pendidikan Nasional, 3 Mei Hari Kebebasan Pers Dunia, dan 20 Mei Hari Kebangkitan Nasional. 

Selain itu, ada 12 Mei Hari Raya Waisak dan 29 Mei Hari Kenaikan Yesus Kristus. Jangan lupa, Mei adalah Bulan Kesadaran Kesehatan Mental atau Mental Health Awareness Month.

Meningkatnya kasus bunuh diri, temuan survei 1 dari 3 remaja mengalami masalah mental, 90 persen yang perlu konsultasi ke psikiater atau psikolog terkendala biaya, dan temuan lainnya, menunjukkan kita sedang memasuki keadaan darurat kesehatan mental, khususnya di kalangan anak muda.

Oleh karena itu, sebaiknya bulan ini kita jadikan momen untuk meningkatkan kesadaran atas masalah kesehatan mental.

Mei sebagai Bulan Kesadaran Kesehatan Mental sudah dirayakan banyak negara sebelum World Federation for Mental Health (WFHM) menetapkan 10 Oktober sebagai Hari Kesehatan Mental se-Dunia pada 1992.

Bulan kesadaran pertama kali ditetapkan oleh National Association for Mental Health (NAMH)
pada Mei 1949.

Pencetusnya adalah Clifford W Beers, penyintas gangguan kesehatan mental, yang pernah dirawat di rumah sakit jiwa.

Beers menulis buku A Mind That Found Self (1908) yang menceritakan pengalaman mengenaskan sewaktu menjalani perawatan mental.

Selama di rumah sakit jiwa, dia menerima perlakuan buruk: pengabaian, perendahan, isolasi, dan bentuk-bentuk penyiksaan lain, yang tidak ada hubungannya dengan upaya pemulihan kesehatan mentalnya.

Lalu Beers mendirikan National Committee for Mental Hygiene pada 1909, kemudian berubah nama menjadi Mental Health America (MHA) lalu berubah lagi menjadi NAHM.

Beers bersama organisasinya berjuang agar kesehatan mental dilihat sama pentingnya dengan kesehatan fisik.  Mereka menentang stigma terhadap orang-orang dengan gangguan mental.

Pasca-Perang Dunia II, gerakan Beers mendorong berbagai macam riset untuk mengembangkan pendekatan klinis terhadap orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan mental.

Meskipun bulan kesadaran atas kesehatan mental itu berasal dari Amerika, dalam perjalanannya kemudian diperingati oleh banyak negara maju di Eropa dan Asia, mengingat pentingnya kesehatan mental bagi kelangsungan hidup manusia.

Selama satu bulan di negara-negara tersebut digelar berbagai kegiatan: kampanye, seminar, lokakarya, dan diskusi publik, serta penyediaan berbagai perangkat untuk meningkatkan kesadaran atas kesehatan mental.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *