Posted on Leave a comment

KUBET – 10 Jenis Mimpi dan Maknanya bagi Kesehatan Mental dan Emosional

Mimpi yang paling sering terjadi dan maknanya.

Lihat Foto

Meskipun tidak semua orang mengingat mimpinya, setiap orang sebenarnya bermimpi setiap malam, terutama saat berada dalam tahap tidur REM (Rapid Eye Movement).

Mimpi telah lama menjadi bahan kajian, baik dalam bidang psikologi maupun budaya populer, karena dianggap menyimpan makna tersembunyi tentang pikiran, perasaan, dan bahkan kesehatan seseorang. 

Simak jenis mimpi dan maknanya bagi kesehatan mental dan emosional, dikutip dari laman Healthline.

1. Mimpi standar

Mimpi standar adalah mimpi biasa yang mencerminkan potongan pengalaman hidup sehari-hari.

Mimpi ini bisa berisi situasi yang masuk akal maupun tidak logis, namun umumnya tidak terlalu emosional atau aneh.

Mimpi seperti ini sering kali merupakan cerminan dari pikiran bawah sadar kita, seperti harapan, ketakutan ringan, atau kenangan samar.

2. Mimpi buruk (nightmares)

Nightmares atau mimpi buruk adalah mimpi yang mengandung elemen menakutkan, membuat stres, atau tidak nyaman secara emosional.

Mimpi buruk sering terjadi saat seseorang sedang berada dalam kondisi stres, mengalami trauma, atau menderita gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.

Meskipun bisa dialami oleh siapa saja, mimpi buruk yang berulang atau sangat intens dapat mengganggu kualitas tidur dan kehidupan sehari-hari.

3. Teror malam (night terrors)

Berbeda dari mimpi buruk, night terrors biasanya terjadi pada tahap tidur non-REM dan lebih umum terjadi pada anak-anak.

Penderita night terrors bisa tiba-tiba duduk tegak di tempat tidur, menjerit, berkeringat, atau bahkan mengalami detak jantung yang cepat.

Tetapi tidak sadar bahwa mereka sedang bermimpi dan sering tidak mengingat kejadian tersebut keesokan harinya.

4. Mimpi lucid (lucid dreams)

Lucid dream atau mimpi sadar adalah jenis mimpi di mana si pemimpi menyadari bahwa dirinya sedang bermimpi.

Dalam beberapa kasus, orang bahkan bisa mengendalikan isi atau arah dari mimpinya.

Mimpi lucid telah menarik perhatian para peneliti karena potensi manfaatnya, termasuk untuk mengatasi mimpi buruk, meningkatkan kreativitas, hingga melatih keterampilan tertentu secara mental.

5. Mimpi di siang hari (daydreams)

Berbeda dari mimpi saat tidur, daydreaming terjadi saat seseorang terjaga, tetapi pikirannya mengembara.

Meski dianggap sepele, mimpi di siang hari bisa menunjukkan keinginan yang belum tercapai atau kebutuhan emosional tertentu.

6. Mimpi berulang (recurring dreams)

Mimpi ini muncul berulang kali dengan pola atau tema yang sama. Biasanya, mimpi berulang menunjukkan adanya masalah emosional yang belum terselesaikan atau tekanan batin yang berlarut-larut.

7. Kebangkitan palsu (false awakenings)

Ini adalah jenis mimpi di mana seseorang merasa sudah bangun dan melakukan aktivitas pagi, padahal sebenarnya masih berada dalam mimpi.

Fenomena ini bisa membingungkan dan kadang berkaitan dengan lucid dreaming.

8. Mimpi penyembuhan (healing dreams)

Healing dreams memberikan rasa lega atau kedamaian dan bisa membantu dalam proses pemulihan emosional.

Orang yang mengalaminya sering merasa mimpi tersebut membawa pencerahan atau solusi atas konflik batin.

9. Mimpi profetik (prophetic dreams)

Disebut juga sebagai mimpi prekognitif, jenis mimpi ini tampaknya meramalkan kejadian di masa depan.

Meskipun seringkali sulit dibuktikan secara ilmiah, banyak orang yang mengaku pernah mengalami mimpi jenis ini.

10. Mimpi vivid (vivid dreams)

Mimpi vivid sangat nyata dan jelas, seolah-olah benar-benar terjadi. Biasanya terjadi selama tidur REM dan dapat disebabkan oleh faktor seperti stres, obat-obatan tertentu, atau perubahan hormon.

Tema Umum dalam Mimpi

Beberapa tema mimpi muncul secara universal di berbagai budaya dan seringkali mencerminkan emosi atau konflik batin.

Misalnya, mimpi tentang jatuh bisa menunjukkan rasa kehilangan kendali, dikejar mungkin mencerminkan ketakutan atau stres, terbang bisa menjadi simbol kebebasan atau keinginan untuk melepaskan diri dari tekanan.

Faktor yang Mempengaruhi Jenis dan Frekuensi Mimpi

Mimpi dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk usia, jenis kelamin, stres, pola tidur, dan bahkan makanan yang dikonsumsi.

Misalnya, wanita hamil cenderung mengalami mimpi lebih vivid dan emosional.

Orang yang kurang tidur atau mengalami gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea juga bisa mengalami mimpi yang lebih intens atau tidak biasa.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *