
Padahal, kondisi mental yang belum stabil bisa berdampak besar pada keharmonisan rumah tangga di masa depan.
Mulai dari konflik yang berlarut-larut, kesulitan membangun komunikasi, hingga risiko kekerasan dalam rumah tangga.
Oleh sebab itu, pemeriksaan kesehatan mental seharusnya menjadi salah satu langkah penting dalam persiapan pernikahan, sama pentingnya dengan tes kesehatan fisik.
Menurut dr. James Darmapuspita A dari Jeviemes Mental Health Clinic, pasangan tidak melakukan tes karena takut merusak hubungan yang telah terjalin.
“Karena mereka denial sama pasangan sendiri, takut kalau tiba-tiba pasangannya NPD atau apa lah, jadi mending tutupi aja,” ujarnya pada acara Bridestory Market, ICE BSD, BSD, Jumat (2/5/2025).
Padahal, cek kesehatan mental pasangan wajib dilakukan sebelum menikah agar kedua belah pihak bisa memahami kondisi psikologis masing-masing.
Prosedur Cek Kesehatan Mental Sebelum Menikah
Dr. James menjelaskan bahwa terdapat beberapa prosedur cek kesehatan mental yang sebaiknya dilakukan pasangan.
Berikut tiga prosedur mengecek kesehatan mental sebelum menikah.
1. Tes kepribadian
Biasanya, saat mengunjungi psikolog atau konselor pernikahan, pasangan diberikan tes untuk mengukur kepribadian masing-masing.
Dr. James menjelaskan, tes tersebut berguna untuk melihat gaya komunikasi dan pola emosi tiap pasangan.
“Biasanya kita cek dulu kepribadiannya dua-duanya,” ujarnya.
Dengan memahami kepribadian satu sama lain, pasangan bisa saling memahami dan menyesuaikan cara komunikasi mereka.

2. Konsultasi dengan psikolog
Setelah melakukan tes, pasangan akan berkonsultasi secara tatap muka dengan psikolog.
Selama konsultasi berlangsung, psikolog akan meminta pasangan untuk bercerita dan menjawab pertanyaan yang diajukan.