Posted on Leave a comment

KUBET – 10 Jenis Mimpi dan Maknanya bagi Kesehatan Mental dan Emosional

Mimpi yang paling sering terjadi dan maknanya.

Lihat Foto

Meskipun tidak semua orang mengingat mimpinya, setiap orang sebenarnya bermimpi setiap malam, terutama saat berada dalam tahap tidur REM (Rapid Eye Movement).

Mimpi telah lama menjadi bahan kajian, baik dalam bidang psikologi maupun budaya populer, karena dianggap menyimpan makna tersembunyi tentang pikiran, perasaan, dan bahkan kesehatan seseorang. 

Simak jenis mimpi dan maknanya bagi kesehatan mental dan emosional, dikutip dari laman Healthline.

1. Mimpi standar

Mimpi standar adalah mimpi biasa yang mencerminkan potongan pengalaman hidup sehari-hari.

Mimpi ini bisa berisi situasi yang masuk akal maupun tidak logis, namun umumnya tidak terlalu emosional atau aneh.

Mimpi seperti ini sering kali merupakan cerminan dari pikiran bawah sadar kita, seperti harapan, ketakutan ringan, atau kenangan samar.

2. Mimpi buruk (nightmares)

Nightmares atau mimpi buruk adalah mimpi yang mengandung elemen menakutkan, membuat stres, atau tidak nyaman secara emosional.

Mimpi buruk sering terjadi saat seseorang sedang berada dalam kondisi stres, mengalami trauma, atau menderita gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.

Meskipun bisa dialami oleh siapa saja, mimpi buruk yang berulang atau sangat intens dapat mengganggu kualitas tidur dan kehidupan sehari-hari.

3. Teror malam (night terrors)

Berbeda dari mimpi buruk, night terrors biasanya terjadi pada tahap tidur non-REM dan lebih umum terjadi pada anak-anak.

Penderita night terrors bisa tiba-tiba duduk tegak di tempat tidur, menjerit, berkeringat, atau bahkan mengalami detak jantung yang cepat.

Tetapi tidak sadar bahwa mereka sedang bermimpi dan sering tidak mengingat kejadian tersebut keesokan harinya.

4. Mimpi lucid (lucid dreams)

Lucid dream atau mimpi sadar adalah jenis mimpi di mana si pemimpi menyadari bahwa dirinya sedang bermimpi.

Dalam beberapa kasus, orang bahkan bisa mengendalikan isi atau arah dari mimpinya.

Mimpi lucid telah menarik perhatian para peneliti karena potensi manfaatnya, termasuk untuk mengatasi mimpi buruk, meningkatkan kreativitas, hingga melatih keterampilan tertentu secara mental.

5. Mimpi di siang hari (daydreams)

Berbeda dari mimpi saat tidur, daydreaming terjadi saat seseorang terjaga, tetapi pikirannya mengembara.

Meski dianggap sepele, mimpi di siang hari bisa menunjukkan keinginan yang belum tercapai atau kebutuhan emosional tertentu.

6. Mimpi berulang (recurring dreams)

Mimpi ini muncul berulang kali dengan pola atau tema yang sama. Biasanya, mimpi berulang menunjukkan adanya masalah emosional yang belum terselesaikan atau tekanan batin yang berlarut-larut.

7. Kebangkitan palsu (false awakenings)

Ini adalah jenis mimpi di mana seseorang merasa sudah bangun dan melakukan aktivitas pagi, padahal sebenarnya masih berada dalam mimpi.

Fenomena ini bisa membingungkan dan kadang berkaitan dengan lucid dreaming.

8. Mimpi penyembuhan (healing dreams)

Healing dreams memberikan rasa lega atau kedamaian dan bisa membantu dalam proses pemulihan emosional.

Orang yang mengalaminya sering merasa mimpi tersebut membawa pencerahan atau solusi atas konflik batin.

9. Mimpi profetik (prophetic dreams)

Disebut juga sebagai mimpi prekognitif, jenis mimpi ini tampaknya meramalkan kejadian di masa depan.

Meskipun seringkali sulit dibuktikan secara ilmiah, banyak orang yang mengaku pernah mengalami mimpi jenis ini.

10. Mimpi vivid (vivid dreams)

Mimpi vivid sangat nyata dan jelas, seolah-olah benar-benar terjadi. Biasanya terjadi selama tidur REM dan dapat disebabkan oleh faktor seperti stres, obat-obatan tertentu, atau perubahan hormon.

Tema Umum dalam Mimpi

Beberapa tema mimpi muncul secara universal di berbagai budaya dan seringkali mencerminkan emosi atau konflik batin.

Misalnya, mimpi tentang jatuh bisa menunjukkan rasa kehilangan kendali, dikejar mungkin mencerminkan ketakutan atau stres, terbang bisa menjadi simbol kebebasan atau keinginan untuk melepaskan diri dari tekanan.

Faktor yang Mempengaruhi Jenis dan Frekuensi Mimpi

Mimpi dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk usia, jenis kelamin, stres, pola tidur, dan bahkan makanan yang dikonsumsi.

Misalnya, wanita hamil cenderung mengalami mimpi lebih vivid dan emosional.

Orang yang kurang tidur atau mengalami gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea juga bisa mengalami mimpi yang lebih intens atau tidak biasa.


Posted on Leave a comment

KUBET – 5 Manfaat Zumba untuk Kesehatan Fisik dan Mental, Bisa Bikin Bahagia

Peserta zumba dalam acara Kartini Kini 2025: Zumba Bareng FitHub, yang berlangsung di Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

Lihat Foto

zumba tak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, melainkan juga menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan mental. 

Instruktur Zumba Shinta Novita Silalahi membeberkan ada beberapa manfaat utama dari latihan zumba, yang bisa dirasakan jika dilakukan secara rutin dan konsisten.

Manfaat Zumba untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Berikut lima manfaat zumba untuk kesehatan fisik dan mental. Simak penjelasan lengkapnya.

1. Bisa menurunkan berat badan

Menurut Shinta, zumba bisa membantu menurunkan berat badan jika dilakukan dengan rutin dan diimbangi dengan pola makan yang sehat.

“Benar, zumba bisa menurunkan berat badan. Tapi harus diimbangi dengan menjaga pola makan dengan makan-makanan yang sehat dan gizi seimbang,” kata Shinta dalam acara Kartini Kini 2025: Zumba Bareng FitHub di Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

Dalam satu sesi zumba, seseorang bisa membakar hingga 500 kalori, apabila gerakan yang dilakukan benar dan tenaganya maksimal.

2. Meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru

Zumba termasuk dalam kategori olahraga kardio intensitas sedang hingga tinggi. 

Oleh karena itu, latihan ini sangat bermanfaat untuk kesehatan organ vital seperti jantung dan paru-paru.

“Zumba juga bisa meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru. Maka ketika zumba, usahakan tetap bergerak agar tidak berpengaruh pada kinerja jantung,” jelas dia.

3. Membuat mood lebih bahagia

Tak hanya bermanfaat secara fisik, zumba juga bisa memberikan efek positif pada suasana hati. 

Musik yang digunakan dalam zumba biasanya ceria dan penuh semangat, sehingga mampu memicu produksi hormon endorfin atau hormon bahagia.

“Zumba juga bisa meningkatkan hormon endorfin, apalagi ketika latihan alunan musiknya energik dan bikin bahagia. Makanya disarankan ikut zumba berkelompok supaya lebih semangat,” ujar Shinta.

4. Melepas stres

Jika dilakukan di waktu yang tepat, seperti sore hari setelah beraktivitas, zumba bisa menjadi sarana untuk melepas ketegangan dan stres.

Alunan musik yang bersemangat dan berteriak bersama para peserta zumba lainnya, bisa jadi salah satu cara melepas emosi negatif dalam diri. 

“Kalau latihan zumba di sore hari, setelah selesai beraktivitas, ini jadi salah satu cara untuk melepas stres,” katanya.

5. Meningkatkan fleksibilitas tubuh

Selain memperkuat otot dan membakar kalori, gerakan zumba yang beragam juga membantu tubuh menjadi lebih lentur dan fleksibel. 

Dengan rutin mengikuti latihan, tubuh akan terbiasa melakukan berbagai gerakan dinamis yang melibatkan hampir seluruh bagian tubuh.

 

Posted on Leave a comment

KUBET – 7 Makanan yang Dapat Memicu Kecemasan, Hindari untuk Kesehatan Mental

Ilustrasi karbohidrat kompleks. Ada banyak alternatif karbohidrat sehat selain nasi yang bisa menjadi pilihan.

Lihat Foto

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, tahukah kamu bahwa apa yang dikonsumsi dapat memengaruhi tingkat kecemasan? Beberapa makanan ternyata dapat memperburuk gejala kecemasan.

Berikut adalah tujuh jenis makanan yang sebaiknya dihindari karena dapat memicu kecemasan atau anxiety, dikutip dari laman Healthline.

1. Kafein

Kafein yang banyak ditemukan dalam kopi, teh, dan minuman energi, dikenal dapat meningkatkan kewaspadaan.

Namun, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, insomnia, dan gejala kecemasan lainnya. Bagi sebagian orang, bahkan jumlah kecil kafein dapat memicu perasaan gelisah.

2. Gula tambahan dan karbohidrat olahan

Makanan tinggi gula tambahan, seperti kue, permen, dan minuman manis, dapat menyebabkan lonjakan gula darah.

Serta cepat diikuti oleh penurunan drastis memengaruhi suasana hati dan memicu kecemasan. Karbohidrat olahan, seperti roti putih dan pasta, memiliki efek serupa.

3. Alkohol

Meskipun alkohol dapat memberikan efek relaksasi sementara, konsumsi berlebihan dapat mengganggu keseimbangan kimia otak dan memperburuk gejala kecemasan.

Selain itu, alkohol dapat mengganggu pola tidur yang penting untuk kesehatan mental.

4. Makanan olahan

Makanan olahan sering mengandung aditif, pengawet, dan kadar natrium tinggi yang dapat memengaruhi fungsi otak dan suasana hati.

Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko peradangan dan gangguan kecemasan.

5. Minyak industri

Minyak seperti minyak jagung, kedelai, dan bunga matahari mengandung asam lemak omega-6 dalam jumlah tinggi.

Ketidakseimbangan antara omega-6 dan omega-3 dapat menyebabkan peradangan yang dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kecemasan.

6. Makanan tinggi lemak jenuh 

Makanan seperti daging berlemak, produk susu tinggi lemak, dan makanan cepat saji mengandung lemak jenuh.

Dapat memengaruhi aliran darah ke otak dan fungsi neurotransmitter yang berperan dalam pengaturan suasana hati.

7. Makanan dengan aditif dan pengawet

Beberapa aditif makanan, seperti monosodium glutamat (MSG) dan nitrat, dapat memengaruhi fungsi otak dan memicu gejala kecemasan pada individu yang sensitif. Penting untuk membaca label makanan dan membatasi konsumsi bahan tambahan ini.


Posted on Leave a comment

KUBET – Seberapa Sering Perempuan Harus Cek Kesehatan Reproduksi?

Ilustrasi memeriksa kondisi kesehatan.

Lihat Foto

Sayangnya, masih banyak perempuan yang belum rutin untuk cek kesehatan reproduksinya.

Lantas, sebenarnya seberapa sering perempuan harus melakukan pemeriksaan tersebut?

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Siloam Mampang, dr. Chakti Ari Swastika, Sp.OG menyampaikan, pemeriksaan kesehatan reproduksi idealnya dilakukan setiap tahun.

“Dari pedoman yang direkomendasikan oleh American College of Obstetric and Gynecology (ACOG), setiap tahun perempuan disarankan untuk cek kesehatan reproduksi,” ujar Chakti dalam talkshow Kartini Kini 2025 Dengarkan Tubuhmu, di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

Meskipun demikian, sangat baik apabila frekuensi pemeriksaan bisa lebih sering dan konsisten.

“Tapi kalau mau lebih, misalnya setahun dua kali pun sangat boleh diperiksakan ke dokter obgyn,” katanya.

Ia menekankan pentingnya deteksi dini untuk menangani masalah kesehatan reproduksi sebelum berkembang menjadi lebih serius.

Selain itu, rutin memeriksakan kesehatan reproduksi juga bisa membuat peluang kesembuhan jauh lebih tinggi. 

“Deteksi dini sangat penting, agar kamu mengetahui ada masalah kesehatan atau tidak dalam organ reproduksi. Sehingga penanganannya lebih cepat juga,” jelas Chakti.

Lebih jauh, perempuan sebaiknya mulai mengenal pemeriksaan kesehatan reproduksi sejak usia muda, khususnya mulai masih remaja.

“Sebisa mungkin dirutinkan dan secara spesifik perempuan itu ada fase-fase untuk melakukan medical check up, bisa dimulai dari usia 10 sampai 15 tahun,” pungkas dia.

 

 

Posted on Leave a comment

KUBET – 4 Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Cek Kesehatan Reproduksi

ilustrasi organ reproduksi wanita

Lihat Foto

Ada beberapa hal yang sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu, agar pemeriksaan berjalan lebih optimal dan hasilnya akurat.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Siloam Mampang dr. Chakti Ari Swastika, Sp.OG menjelaskan, terdapat 4 hal penting yang perlu disiapkan sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi. Simak penjelasannya.

4 Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Cek Kesehatan Reproduksi

1. Catat siklus menstruasi

Sebelum melakukan pemeriksaan, pastikan kamu sudah mencatat siklus menstruasi dengan detail.

Chakti menyarankan untuk memanfaatkan aplikasi pencatat siklus menstruasi agar lebih mudah dan sistematis.

“Tolong dicatat siklus haid bulanannya. Sekarang sudah ada aplikasi yang membantu catat siklus menstruasi, jadi bisa ditunjukkan ke dokter aplikasinya,” ujar dr. Chakti dalam talkshow Kartini Kini 2025 Dengarkan Tubuhmu, di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

Dengan data ini, dokter dapat lebih mudah menganalisis kondisi kesehatan reproduksi kamu.

2. Kenali faktor risiko

Penting juga untuk mengetahui faktor risiko yang mungkin kamu miliki. Biasanya dokter akan menanyakan gaya hidup, riwayat kesehatan pasangan, hingga riwayat penyakit dalam keluarga.

Oleh karena itu, sebaiknya cari tahu lebih dulu apakah ada riwayat penyakit reproduksi dalam keluarga atau pasangan yang berpotensi menurun secara genetik.

3. Sesuaikan dengan jenis pemeriksaan

Setiap jenis pemeriksaan kesehatan reproduksi memiliki persiapan yang berbeda-beda.

“Misalnya untuk pemeriksaan Papsmear tidak boleh saat haid dan hindari berhubungan seksual selama 2 hari terakhir,” jelas dr. Chakti.

Ia juga menyarankan agar pasien tidak ragu bertanya kepada petugas kesehatan atau dokter tentang pantangan sebelum menjalani pemeriksaan yang direncanakan.

4. Siapkan asuransi atau BPJS

Karena pemeriksaan kesehatan reproduksi umumnya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, Chakti mengimbau agar pasien mempersiapkan asuransi atau BPJS.

Pemeriksaan kesehatan reproduksi ini memang tidak murah, jadi sebaiknya dipersiapkan asuransi atau BPJS yang bisa menanggung tindakan tersebut,” katanya.

Tujuannya agar pemeriksaan bisa konsisten dilakukan setiap tahunnya melalui bantuan asuransi dan BPJS. 

 

Posted on Leave a comment

KUBET – Pahami 4 Fase yang Mengharuskan Perempuan Cek Kesehatan Reproduksi

Ilustrasi perempuan

Lihat Foto

Perempuan perlu menjadwalkan cek kesehatan sesuai tahapan usia dan kondisi tubuh. Hal ini penting untuk deteksi dini, pencegahan, hingga meningkatkan peluang sembuh jika ada masalah kesehatan reproduksi.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Siloam Mampang dr. Chakti Ari Swastika, Sp.OG menjelaskan, ada empat fase utama dalam kehidupan perempuan yang memerlukan perhatian khusus terhadap kesehatan reproduksi.

4 Fase Kehidupan Perempuan untuk Cek Kesehatan Reproduksi 

Berikut empat fase yang mengharuskan perempuan cek kesehatan reproduksi. Simak penjelasannya.

1. Fase Remaja (Usia 10–15 Tahun)

Pemeriksaan kesehatan reproduksi dapat dimulai sejak awal remaja, terutama saat perempuan mulai mengalami menstruasi.

Cek kesehatan reproduksi di usia remaja untuk mengetahui apakah di awal menstruasi siklusnya sudah tepat atau belum,” ujar Chakti dalam talkshow Kartini Kini 2025 Dengarkan Tubuhmu, di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

Selain itu, pada usia ini remaja juga bisa diberikan vaksin HPV sebagai langkah pencegahan terhadap kanker serviks yang banyak menyerang perempuan.

2. Sudah aktif berhubungan seksual (Usia 20–30 Tahun)

Di usia ini, banyak perempuan yang sudah aktif berhubungan seksual sehingga penting untuk lebih rutin memeriksa kesehatan reproduksi. 

Bahkan jika aktif seksual sejak usia di bawah 20 tahun, pemeriksaan tetap dianjurkan sesegera mungkin.

“Salah satu faktor risiko beberapa penyakit reproduksi itu karena sudah berhubungan seks. Jadi untuk memastikan infeksi menular seksual harus periksa ke dokter,” kata dia.

Jenis pemeriksaan yang disarankan antara lain skrining infeksi menular seksual, pap smear, dan tes HPV.

Bila hasilnya baik, tes ini bisa dilakukan setiap lima tahun sekali atau setahun sekali agar lebih akurat.

3. Usia reproduksi (25–45 Tahun)

Pada fase ini, mayoritas perempuan berada dalam tahap perencanaan kehamilan atau justru menundanya dengan program kontrasepsi.

Chakti mengimbau untuk berkonsultasi dengan dokter sesuai dengan tujuan agar organ reproduksi tetap sehat dan aman sesuai anjurannya. 

“Biasanya usia reproduksi ini, pasien yang paling sering itu merencanakan kehamilan, atau menunda dengan program kontrasepsi,” jelas Chakti.

4. Menuju masa menopause (di atas 45 tahun)

Fase menjelang menopause ditandai dengan berbagai perubahan fisik dan hormonal. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter menjadi sangat penting.

“Saat menuju menopause itu banyak sekali perubahan pada diri perempuan, maka sangat penting untuk cek kesehatan reproduksi,” pungkasnya.

Perempuan juga perlu berdiskusi dengan dokter terkait tanda-tanda menopause, penyesuaian gaya hidup, dan persiapan kesehatan jangka panjang.

Posted on Leave a comment

KUBET – Perempuan Perlu Cek Kesehatan Reproduksi sejak Remaja, Dokter Jelaskan Alasannya

Ilustrasi memeriksa kondisi kesehatan.

Lihat Foto

kesehatan reproduksi perempuan dari awal usia remaja.

Ia menjelaskan, selama ia berpraktik, banyak perempuan yang sudah menikah dan ingin memiliki anak tidak mengecek kondisi kesehatan reproduksinya sejak dini.

“Jadi pasien-pasien yang datang dan sudah menjalin rumah tangga, terus kok enggak hamil-hamil, baru nyadar sekarang,” ujarnya dalam acara peluncuran tagline baru Charm di Glasshouse Habitate Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).

Padahal, kesehatan reproduksi bisa dicek sejak perempuan pertama kali mengalami menstruasi.

Kesehatan reproduksi dapat dicek melalui beberapa indikator, seperti pola menstruasi, tingkat nyeri saat haid, dan volume darah yang keluar.

Jika perempuan telah mengalami menstruasi yang tidak teratur sejak remaja, muncul jerawat yang sulit diobati, atau tumbuh rambut berlebih, bisa saja mereka selama ini mengalami gangguan hormonal.

“Sebenarnya pas saya tanya-tanya memang dari remaja ini menstruasinya enggak pernah beres. Kok ini perempuan berkumis, kok jerawatnya selalu muncul dan enggak mudah diobatin, enggak pernah teratur,” jelasnya.

Sri Haryani. Syifa Hadju, dr. Beeleonie, dan Heni Indrayati dalam acara peluncuran tagline baru Charm di Glasshouse Habitate Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).Kompas.com/LINTANG PRAMATYANTI Sri Haryani. Syifa Hadju, dr. Beeleonie, dan Heni Indrayati dalam acara peluncuran tagline baru Charm di Glasshouse Habitate Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).

Oleh karena itu, ia memberi pesan kepada perempuan untuk rutin melakukan cek kesehatan reproduksinya, terutama saat menstruasi.

Jika terdapat perubahan pada pola menstruasi, sebaiknya segera periksakan ke rumah sakit.

“Jadi, sebenarnya dari awal seorang wanita itu sudah aware ya, jadi paling penting adalah mengetahui diri kita sendiri tuh seperti apa, sih,” kata dr. Beeleonie.

Selain itu, dr. Beeleonie tidak membenarkan anggapan bahwa kesehatan reproduksi mulai dijaga saat sudah menikah dan ingin punya anak saja.

Justru, kesehatan reproduksi perlu dijaga sejak dini, bahkan jauh sebelum merencanakan untuk menikah dan memiliki anak.

“Jangan berpikir kalau menjaga kesehatan reproduksi itu nanti-nanti, kalau misalkan udah mau punya anak aja. Justru, menjaga kesehatan reproduksi itu bermula dari awal kita menstruasi,” jelasnya.

Posted on Leave a comment

KUBET – Apakah Pola Makan Sehat Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental?

Ilustrasi apakah makanan berpengaruh pada kesehatan mental?

Lihat Foto

Kesehatan mental menjadi perhatian utama di tengah tekanan hidup yang semakin kompleks.

Salah satu faktor yang sering terabaikan namun memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental adalah pola makan.

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa diet tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan emosional dan fungsi otak.

Simak penjelasan selengkapnya bagaimana pola makan sehat dapat mempengaruhi kesehatan mental kita, dikutip dari Harvard Health.

Bagaimana diet mempengaruhi kesehatan mental

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang sehat dapat meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan mental.

Sebaliknya, konsumsi makanan olahan dan tinggi gula dapat memperburuk gejala gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.

Menurut Harvard Health Publishing, diet tinggi gula rafinasi dapat merusak fungsi otak dan memperburuk gejala gangguan mood.

Selain itu, sekitar 95% serotonin neurotransmitter yang mengatur suasana hati dan tidur, diproduksi di saluran pencernaan.

Oleh karena itu, kesehatan usus yang dipengaruhi oleh diet sangat penting untuk produksi serotonin yang optimal.

Pola makan sehat yang mendukung kesehatan mental

 

Pola makan sehat memainkan peran krusial dalam kesehatan mental, dengan memilih makanan yang tepat, kita tidak hanya menjaga kesehatan fisik tetapi juga mendukung keseimbangan emosional dan fungsi otak.

Pola makan yang sehat, kaya nutrisi, dan seimbang dapat menjadi langkah preventif dan terapeutik dalam menjaga kesehatan mental.


Posted on Leave a comment

KUBET – Kendaraan Bermotor Bisa Sumbang 57 Persen Polusi Udara saat Kemarau

Ilustrasi emisi karbon dari kendaraan

Lihat Foto

emisi kendaraan bermotor diperkirakan dapat menyumbang antara 42 sampai 57 persen pencemaran udara di musim kemarau.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLH Rasio Ridho Sani sebagaimana dilansir Antara, Senin (28/4/2025).

Dia menyampaikan, saat musim penghujan emisi gas buang kendaraan bermotor di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), berkontribusi antara 32 sampai 41 persen terhadap polusi udara.

“Pada musim kemarau, itu mencapai 42 sampai 57 persen emisi dari kendaraan bermotor, jadi itu sangat signifikan,” kata Rasio Ridho.

Sumbangan emisi dari kendaraan bermotor juga berpotensi meningkat, terutama ketika terjadi kemacetan, termasuk yang terjadi di jalan tol di beragam kota besar.

“Ini memang menunjukkan ada korelasi yang sangat signifikan dampak dari emisi kendaraan bermotor terhadap kualitas pencemaran udara,” tambahnya.

Berkaca dari hal tersebut, Rasio Ridho menuturkan KLH beserta sejumlah wilayah Indonesia mendorong keterlibatan lebih besar dari pengelola jalan tol sebagai pengelola kawasan untuk berkontribusi dalam upaya penanganan pencemaran udara.

Dia juga mendorong penambahan ruang terbuka hijau di wilayah rest area yang menjadi titik berkumpulnya pengendara dan penanaman pohon di koridor sepanjang jalan tol.

Upaya tersebut merupakan upaya untuk menyerap karbon dioksida yang dilepaskan oleh kendaraan bermotor.

Rasio Ridho juga mendorong upaya pemantauan kualitas udara di sejumlah titik untuk membantu pemantauan yang dilakukan oleh pemerintah.

Dengan demikian, papar Rasio Ridho, dapat mempermudah identifikasi lokasi yang menjadi sumber pencemar dengan lebih cepat dan aktual.

Posted on Leave a comment

KUBET – 8 Manfaat Daun Kemangi: Kurangi Risiko Tukak Lambung hingga Baik untuk Kesehatan Mental

Penyakit yang bisa diredakan dengan makan daun kemangi.

Lihat Foto

Daun Kemangi kerap dijadikan sebagai pelengkap dalam hidangan tradisional Indonesia.

Daun ini memiliki potensi besar untuk mendukung kesehatan tubuh.

Kemangi mengandung senyawa aktif seperti antioksidan, flavonoid, dan eugenol yang merupakan zat aktif dengan beragam manfaat.

Lantas, apa saja manfaat dari daun kemangi?

1. Melindungi dari kerusakan sel

Dikutip dari ClevelandClinic, daun kemangi kaya akan antioksidan alami yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Radikal bebas dapat berasal dari tubuh sebagai respons terhadap stres dan peradangan.

Selain itu, radikal bebas juga bisa berasal dari paparan lingkungan seperti asap rokok dan radiasi ultraviolet.

2. Mengurangi risiko kanker

Daun kemangi yang dikonsumsi secara teratur bisa membantu mengurangi risiko pembentukan dan pertumbuhan tumor maupun kanker hati.

Dikutip dari laman Dinkes Bandung, kandungan apigenin pada kemangi bersifat anti-radikal bebas sehingga mengurangi berbagai risiko penyakit degeneratif salah satunya kanker.

Meski demikian masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai potensi kemangi sebagai agen antitumor dan antikanker.

3. Mengurangi risiko tukak lambung

Daun kemangi juga bisa mengurangi risiko seseorang mengalami tukak lambung.

Hal ini karena kemangi dapat meningkatkan lapisan lendir pelindung lambung dan menghambat keluarnya cairan asam lambung.

Meski demikian, masih diperlukan studi lebih lanjut mengenai kemampuan kemangi dalam mengurangi risiko tukak lambung.

4. Meningkatkan daya tahan tubuh

Daun ini mengandung sejumlah zat gizi penting seperti vitamin C dan zat besi.

Vitamin C merangsang sel-sel darah putih agar bisa menghentikan sumber infeksi dan membunuh kuman.