Posted on Leave a comment

KUBET – Apa Itu Brain Rot dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental?

Ilustrasi media sosial.

Lihat Foto

brain rot” semakin sering digunakan. Istilah ini menggambarkan kondisi penurunan kualitas mental atau intelektual seseorang akibat konsumsi berlebihan terhadap konten yang dangkal atau tidak menantang, terutama dari platform daring. 

Fenomena ini menjadi sorotan karena konten-konten semacam itu cenderung membuat pikiran jenuh, kurang produktif, bahkan dapat memengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan. 

Dengan meningkatnya penggunaan media sosial dan aplikasi hiburan, brain rot kini dianggap sebagai salah satu dampak dari pola konsumsi digital yang tidak seimbang.

Lantas apa sebenarnya brain rot, dan bagaimana kondisi ini memengaruhi kesehatan mental pengguna? Selengkapnya KompasTekno mengulasnya lebih detail. 

Apa itu Brain Rot

Dilansir dari Oxford University Press, istilah “brain rot” pertama kali muncul dalam buku Walden karya Henry David Thoreau pada tahun 1854.

Dalam bukunya, Thoreau mengkritik kebiasaan masyarakat yang lebih suka memilih ide-ide sederhana dan dangkal daripada gagasan yang lebih kompleks dan menantang. 

Namun, di era digital saat ini, istilah brain rot mendapatkan makna baru, terutama di tengah lonjakan penggunaan media sosial.

Selama periode 2023 hingga 2024, frekuensi penggunaan istilah ini meningkat hingga 230 persen, menyoroti kekhawatiran yang terus berkembang tentang dampak konsumsi konten daring yang tidak berkualitas. 

Istilah ini menjadi populer di kalangan Gen Z dan Gen Alpha, khususnya di platform seperti TikTok, di mana konten viral sering kali bersifat dangkal atau humoris, tetapi minim nilai intelektual.

Beragam jenis konten daring yang dikaitkan dengan istilah brain rot sering kali bersifat viral dan cenderung tidak memiliki nilai intelektual yang signifikan. 

Meskipun istilah brain rot kerap digunakan secara santai atau dengan nada bercanda, istilah ini juga memicu diskusi yang lebih serius mengenai dampaknya terhadap kesehatan mental, khususnya pada anak-anak dan remaja. 

Beberapa penelitian dan panduan yang diterbitkan oleh lembaga kesehatan mental telah menyoroti pentingnya mengenali dan menghindari efek negatif dari konsumsi konten semacam ini. 

Hal ini menekankan perlunya membatasi paparan terhadap konten yang tidak mendukung pertumbuhan intelektual dan emosional.

Dampak Brain Rot pada kesehatan mental 

  • Masalah ingatan

Orang yang terlalu sering terpapar layar atau konten berkualitas rendah sering kesulitan mengingat hal-hal sederhana seperti nama, tanggal, atau kejadian baru-baru ini. 

Hal ini bisa berdampak buruk pada prestasi akademik maupun kehidupan pribadi, menimbulkan rasa frustrasi, dan menurunkan kepercayaan diri.

Posted on Leave a comment

KUBET – Simak, 4 Alasan Pentingnya Rutin Cek Kesehatan Reproduksi Perempuan

(Kiri ke kanan) Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Siloam Mampang, dr. Chakti Ari Swastika, Sp.OG, Dokter Kecantikan dr. Cecillia Young, dan Puteri Indonesia 2009 Qory Sandioriva dalam talkshow Kartini Kini 2025 Dengarkan Tubuhmu, di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025)

Lihat Foto

Pemeriksaan rutin kesehatan reproduksi perempuan sebaiknya rutin dilakukan untuk meminimalisir keparahan penyakit. 

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Siloam Mampang, dr. Chakti Ari Swastika, Sp.OG, menekankan pentingnya perempuan lebih sadar terhadap kondisi tubuh mereka sendiri.

Berikut empat alasan penting mengapa perempuan sebaiknya rutin melakukan cek kesehatan reproduksi. 

1. Deteksi dini masalah kesehatan

Salah satu manfaat utama dari pemeriksaan kesehatan reproduksi secara rutin adalah kemampuan untuk mendeteksi masalah sejak dini.

Sehingga, potensi dan penanganan penyakit bisa dilakukan sejak dini oleh ahli dan juga pasien. 

“Deteksi dini sangat penting, agar kamu mengetahui ada masalah kesehatan atau tidak dalam organ reproduksi. Sehingga penanganannya lebih cepat juga,” ujar dr. Chakti dalam talkshow Kartini Kini 2025 Dengarkan Tubuhmu, di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

2. Peluang sembuh lebih tinggi

Penanganan lebih awal tentu meningkatkan kemungkinan untuk sembuh dari gangguan atau penyakit yang ditemukan.

Menurut Chakti, peluang kesembuhan suatu penyakit bisa tinggi apabila dideteksi dan ditangani sesegera mungkin.

“Dengan rutin cek kesehatan reproduksi, tentu bisa segera ditangani dan kemungkinan untuk sembuh bisa mencapai 90 persen,” ujar dia.

3. Mencegah komplikasi

Selain mendeteksi dan mengobati penyakit, pemeriksaan kesehatan reproduksi secara berkala juga dapat mencegah terjadinya komplikasi penyakit yang parah. 

Hal ini penting karena beberapa kondisi bisa berkembang menjadi lebih serius bila tidak segera diketahui.

4. Mendapat edukasi langsung dari ahlinya

Cek kesehatan reproduksi juga bermanfaat sebagai wadah edukasi. 

Dokter akan memberikan saran dan informasi yang relevan sesuai kondisi dan tujuan masing-masing pasien.

“Cek kesehatan reproduksi juga akan diberikan saran dan edukasi oleh dokter sesuai kondisi. Tentu bagi yang ingin hamil atau menunda kehamilan bisa diedukasi dengan ahlinya,” jelas Chakti.

Posted on Leave a comment

KUBET – Pemerintah Didorong Perkuat Kebijakan Dukung Ibu Menyusui

Ilustrasi ibu menyusui.

Lihat Foto

Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) meminta pemerintah memperkuat kebijakan dan regulasi yang mendukung pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif kepada anak.

Hal tersebut disampaikan salah satu pendiri AIMI, Mia Sutanto, dalam diskusi daring, Senin (21/4/2025).

Saat ini, terjadi peningkatan pemberian ASI eksklusif di Indonesia menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

Pada 2007, hanya 32 persen anak di bawah usia enam bulan yang mendapatkan ASI eksklusif. Sedangkan pada 2023, jumlahnya meningkat menjadi 68,6 persen.

Sementara itu, berdasarkan Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2024 dari Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan, 74,73 persen bayi baru lahir mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama.

Meski demikian, angka itu bervariasi berdasarkan tingkat ekonomi dan pendidikan dari sang ibu.

Di satu sisi, selama 18 tahun sejak AIMI berdiri, pemerintah membuat kemajuan dalam kebijakan terkait perlindungan ibu menyusui.

Beberapa kebijakan yang dinilai signifikan seperti Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 yang memperkuat regulasi tentang pemasaran susu formula dan produk pengganti ASI.

Kebijakan lainnya yakni UU Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak yang menegaskan hak anak dan ibu dalam menyusui, termasuk hak pendonor ASI, serta kewajiban penyediaan ruang laktasi di tempat kerja dan fasilitas umum.

“Perjalanan kebijakan pemberian makanan bayi dan anak di Indonesia telah menunjukkan kemajuan, namun kita masih menghadapi banyak tantangan,” kata Mia, sebagaimana dilansir Antara.

AIMI menyoroti, masih terjadi pelanggaran terhadap kode pemasaran susu formula yang kini sudah mulai merambat ke pemengaruh atau influencer yang fokus kepada segmen ibu dan anak di beragam media sosial.

Sekjen AIMI Pusat Lianita Prawindarti mengatakan, larangan promosi dan iklan susu formula dan pengganti ASI bukanlah sesuatu yang baru diberlakukan.

Lianita mendukung pengawasan yang lebih ketat oleh pemerintah untuk menyaring tren promosi susu formula yang tidak etis.

Langkah tersebut juga perlu dibarengi peningkatan implementasi kebijakan yang mendukung ibu memberikan ASI eksklusif.

Contohnya seperti memastikan cuti melahirkan diberikan sesuai aturan disertai penyediaan fasilitas menyusui yang memadai.

Posted on Leave a comment

KUBET – LG Bagikan 1.000 Paket Makanan dan Layanan Kesehatan Gratis di Gunungkidul

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program tahunan bertajuk Lebaran Sehat bertepatan dengan momentum Idul Fitri yang baru saja berlalu.

Lihat Foto

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program tahunan bertajuk “Lebaran Sehat” bertepatan dengan momentum Idul Fitri yang baru saja berlalu.

Sebagai informasi, program menyasar kelompok masyarakat prasejahtera dan merupakan bagian dari pilar tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) LG yang dikenal dengan sebutan LG Loves and Care. Ini adalah kali ketiga program dijalankan.

“Lebaran Sehat menjadi salah satu manifestasi kepedulian LG bagi masyarakat yang kami pandang masih membutuhkan perhatian,” ujar President of LG Electronics Indonesia Ha Sang-chul dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (15/4/2025).

Ia mengatakan bahwa sebagai perusahaan yang telah hadir di Indonesia selama lebih dari tiga dekade, LG menjalankan inisiatif sosial dalam kerangka ESG bertema LG Loves Indonesia, yang memiliki empat pilar utama, yakni LG Loves Green, LG Loves School, LG Loves Children, dan LG Loves and Care.

LG turut mendonasikan 10 unit LG Smart TV berukuran 32 inci kepada Kelurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Lurah Kalurahan Sidoharjo, Evi Nurcahyani.Dok PT LG Electronics Indonesia LG turut mendonasikan 10 unit LG Smart TV berukuran 32 inci kepada Kelurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Lurah Kalurahan Sidoharjo, Evi Nurcahyani.

Dalam kegiatan di Gunungkidul, LG tidak hanya membagikan paket makanan, tapi juga menghadirkan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah secara gratis. Selain itu, anak-anak juga menjadi sasaran dalam kegiatan edukatif yang meliputi pembagian vitamin untuk anak-anak stunting, sesi mendongeng, serta aktivitas mewarnai tas ramah lingkungan yang dapat dibawa pulang.

“Aktivitas dengan penggunaan ramah lingkungan yang dapat didaur ulang ini sekaligus menjadi upaya kami memberi pengenalan perdana mengenai gaya hidup berkelanjutan bagi anak-anak,” kata Branch Manager Yogyakarta Area for LG Electronics Indonesia Yudi Firmansyach.

Sebagai bagian dari kontribusi tambahan, LG turut mendonasikan 10 unit LG Smart TV berukuran 32 inci kepada Kelurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Lurah Kalurahan Sidoharjo, Evi Nurcahyani.

Yudi menambahkan, LG akan terus melanjutkan program Lebaran Sehat ke depannya, dengan kemungkinan perluasan cakupan dan kolaborasi bersama berbagai pihak.

“Kegiatan sosial ini diselenggarakan dengan semangat dari kampanye besar yang merefleksikan tagline kami, ‘Life’s Good when we Do Good’. Dari semangat inilah kami berharap dapat lebih meningkatkan kontribusi bagi masyarakat melalui kolaborasi lebih banyak pihak yang memiliki perhatian yang sama,” sambung Ha Sang-chul.

 

Posted on Leave a comment

KUBET – Jaga Kesehatan Mental, Ini Pentingnya Puasa Medsos

Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Induk Pusat Mozes Wambrauw Simbiak mengatakan, detoks media sosial (medsos) bukan berarti memusuhi teknologi, tapi memberi jeda pada diri agar tetap waras dan fokus. 

Lihat Foto

kesehatan mental dan fisik.

Perlu diketahui, detoks media sosial (medsos) bukan berarti memusuhi teknologi, melainkan memberi jeda pada diri agar tetap waras dan fokus. 

Penggunaan medsos secara berlebihan dapat memicu stres, kecemasan, bahkan rasa cemas sosial yang tidak disadari. 

Terlalu banyak paparan konten bisa membuat seseorang mudah lelah secara emosional. Otak yang terus dipapar informasi tanpa jeda itu sama seperti tubuh yang dipaksa lari maraton tanpa istirahat. 

Hal itu dapat memicu sejumlah risiko, seperti gangguan tidur, kehilangan konsentrasi, serta burnout.

Oleh karena itu, masyarakat bisa menyusun jadwal “puasa digital” secara berkala. Langkah sederhana ini dinilai pihaknya dapat membantu tubuh dan pikiran kembali segar.

Dengan kesadaran sejak dini, masyarakat dapat lebih bijak dalam mengatur waktu berselancar di dunia maya. 

Detoks medsos bukan tren sesaat, tapi bagian dari gaya hidup sehat di era digital.

Luangkan waktu untuk aktivitas secara offline, seperti membaca buku, jalan kaki, atau ngobrol langsung dengan orang terdekat. Keseimbangan hidup berawal dari niat kecil seperti ini.

Posted on Leave a comment

KUBET – KLH Tak Kesampingkan Isu Polutan Berbahaya Pemicu Kanker dari PLTSa

Ilustrasi PLTSa di TPA Benowo Surabaya.

Lihat Foto

polutan berbahaya seperti dioksin dan furan dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

Dioksin dan furan sendiri adalah senyawa bersifat karsinogenik yang dapat memicu kanker dan berbahaya bagi kesehatan manusia. 

Senyawa itu dapat dihasilkan dari pembakaran sampah dan limbah padat yang menggunakan insinerator.

Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, saat ini teknologi PLTSa yang banyak dikembangkan adalah gasifikasi dan insinerator.

“Kalau gasifikasi itu kelebihannya lebih terkontrol, gasnya tetap rumit. Kalau insinerator lebih gampang menyelesaikan tapi itu ada dioksin furan, tapi yang penting itu ditangani dengan serius, itu bisa clear,” kata Hanif, dilansir dari Antara, Jumat (11/4/2025).

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menuturkan pemerintah akan mendorong pembangunan PLTSa dengan Badan Pengelola Investasi Danantara (BPI Danantara) yang berkolaborasi dengan PT PLN untuk menarik investasi atau kerjasama dengan investor. 

“Nanti yang menyeleksi teknologinya kita minta kepada Danantara,” kata Zulkifli.

Zulhas menyebut, bisnis pengolahan sampah sebetulnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.

Dia menambahkan, bisnis pengolahan sampah menjadi energi listrik di Indonesia cukup diminati oleh negara-negara investor seperti Singapura, Jepang, China, hingga Eropa.

Oleh karena itu, diperlukan aturan yang memudahkan investor untuk menanamkan modalnya baik secara pendanaan ataupun teknologi.

“Sekarang yang ngantri banyak yang mau. Tapi karena ruwet nggak ada yang berani, nggak sanggup mengurusnya,” ujar Zulhas.

Sebelumnya, pemerintah tengah melakukan penyatuan tiga Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengelolaan sampah untuk mendukung upaya pemanfaatan sampah menjadi energi listrik lewat PLTSa.

Aturan yang akan disatukan termasuk Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 97 Tahun 2017, Perpres Nomor 35 Tahun 2018, serta Perpres Nomor 83 Tahun 2018.

Salah satu skema yang direncanakan termasuk pengaturan biaya listrik dari PLTSa sebesar 18-20 sen per kilowatt hour (kWh). 

Jumlah itu berada di atas penetapan tarif listrik dari PLTSa yang ditetapkan PLN yaitu 13,5 sen per kWh.

Posted on Leave a comment

KUBET – Penelitian Sebut Pekerjaan Mengajar Tidak Ramah bagi Kesehatan Fisik

Ilustrasi guru. Gaji guru naik mulai tahun 2025. Rincian kenaikan gaji guru.

Lihat Foto

guru memang memerlukan pengorbanan besar, baik dari segi emosional, mental, maupun finansial. Ketiga hal ini hampir menjadi kenyataan yang tak terhindarkan bagi setiap guru dalam menjalani profesinya.

Melansir yourtango.com, guru diharuskan memberikan segalanya untuk mendidik dan membimbing generasi penerus bangsa. Namun, ada satu hal yang sering kali terabaikan dan jarang dibicarakan, yaitu dampak pekerjaan ini terhadap kesehatan fisik para guru.

Kelsie Marks, mantan guru yang kini menjadi konten kreator dan juga co-founder EducatedExit, sebuah organisasi yang membantu guru mencari pekerjaan di luar dunia pendidikan, berbagi pandangannya tentang kondisi ini.

Menurutnya, banyak guru yang tetap bertahan di profesi tersebut hingga mencapai titik jenuh dan akhirnya mengakui bahwa mereka sudah tidak bisa melanjutkan lagi.

“Salah satu hal yang saya dan tim EducatedExit temui adalah bahwa para guru berusaha bertahan selama mungkin, tetapi pada akhirnya sampai di titik di mana mereka berkata, ‘Saya sudah tidak bisa melakukannya lagi,” ungkap Marks dalam unggahan video di aplikasi Tiktok.

Kehilangan waktu untuk diri sendiri

Dalam profesinya, seorang guru, seperti juga konselor sekolah atau psikolog sekolah, diharuskan untuk terus aktif dan fokus sepanjang hari.

Sayangnya, hal ini sering kali membuat mereka mengesampingkan kebutuhan pribadi, termasuk yang paling mendasar seperti makan atau bahkan pergi ke toilet.

Guru, konselor sekolah, dan psikolog sekolah diminta untuk selalu hadir, dan sementara mereka hadir, mereka harus menempatkan kebutuhan mereka sendiri di urutan kedua setelah kebutuhan siswa,” kata Marks.

Dampak pada kesehatan fisik

Stres saat mengajar yang dialami para guru secara terus-menerus dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh akhirnya dapat memicu berbagai penyakit. Tidak heran apabila banyak guru mengalami masalah kesehatan kronis, seperti nyeri pada sendi, gangguan pencernaan, dan masalah pada otot serta tulang.

Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa tingkat stres yang tinggi di kalangan guru sangat berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan fisik, seperti gangguan pada otot dan tulang, masalah pencernaan, sakit kepala, hingga yang lebih serius, gangguan pada sistem hormon tubuh.

Gangguan ini, yang disebut disfungsi sumbu hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA axis), terjadi karena kadar hormon kortisol dalam tubuh menjadi tidak seimbang akibat stres yang berkepanjangan.

Ketidakseimbangan hormon ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, gangguan kekebalan tubuh, hingga masalah metabolisme seperti kesulitan mengatur berat badan. Bahkan, gangguan pada suara juga sering terjadi pada para guru karena stres yang terus-menerus

“Jika kita meminta sebuah profesi selalu menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan diri mereka sendiri setiap hari, kemudian membayar mereka dengan buruk dan memperlakukan mereka dengan tidak hormat, tidak mengejutkan orang-orang ini akhirnya meninggalkan profesinya,” jelas Marks.

Peningkatan penghargaan terhadap profesi guru

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Saidun Hutasuhut dkk. (2025) dalam jurnal Future Academia, meningkatkan penghargaan terhadap profesi guru adalah salah satu langkah penting yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Di beberapa negara, guru dipandang sebagai profesi yang sangat dihormati, dengan gaji yang mencerminkan peran mereka yang sangat penting dalam mencerdaskan bangsa. Sebagai contoh, di Jepang, gaji rata-rata guru mencapai Rp 38 juta per bulan, yang mencerminkan besarnya penghargaan negara terhadap profesi ini.

Posted on Leave a comment

KUBET – Tak Semua Wartawan Hidup Sejahtera, Program Rumah Subsidi Jadi Solusi

Menteri PKP Maruarar Sirait didampingi Menteri Komdigi Meutya Hafid, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dan Direktur Konsumer BTN Hirwandi Gafar memberikan keteramgan pers usai MoU program rumah subsidi untuk wartawan, di Jakarta, Selasa (8/4/2025)

Lihat Foto

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan wartawan melalui program rumah subsidi.

Dalam acara yang digelar bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait, Meutya menyoroti tidak semua wartawan hidup sejahtera, terutama dalam hal akses terhadap perumahan terjangkau dan standar hidup layak.

“Kenapa saya apresiasi? Karena selama berkecimpung 10 tahun menjadi wartawan, bahwa belum semua wartawan sejahtera. Belum semua wartawan punya akses ke biaya perumahan yang terjangkau, belum semua wartawan bisa hidup dengan standar kelayakan yang baik,” ujar Meutya, di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Ia menegaskan, profesi wartawan, sebagai pilar keempat demokrasi dan jembatan antara pemerintah dan rakyat, perlu mendapat dukungan nyata.

Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah program rumah subsidi yang digagas oleh Kementerian PKP bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Penyelenggara Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Badan Pusat Statistik (BPS), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.

Dalam kesempatan yang sama, diumumkan rencana penyerahan tahap awal 100 kunci rumah dari total 1.000 alokasi rumah untuk wartawan pada 6 Mei 2025 mendatang, pukul 16.00 WIB.

“Langsung 100 kunci ya, untuk wartawan,” kata Maruarar Sirait, seraya menekankan bahwa pemilihan penerima akan melibatkan koordinasi antara Dewan Pers, dan BPS, serta asosiasi profesi kewartawanan.

Meski permintaan jauh lebih besar dibandingkan kuota yang tersedia, Meutya optimistis proses seleksi akan berjalan adil dengan skala prioritas yang tepat.

Program ini juga menjadi wujud kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang disebut memberikan perhatian khusus kepada profesi wartawan.

Untuk diketahui, program rumah subsidi ini menawarkan kemudahan finansial bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), termasuk wartawan.

Berdasarkan kesepakatan, penghasilan maksimal penerima program ini adalah Rp 12 juta per bulan untuk yang belum menikah dan Rp 13 juta per bulan untuk yang sudah berkeluarga.

Angka ini menunjukkan lompatan signifikan dari acuan sebelumnya yakni Rp 7 juta-Rp 8 juta per bulan, yang disesuaikan setelah diskusi intensif.

Meutya menegaskan, program ini tidak mensyaratkan wartawan untuk mendukung pemerintah atau menahan kritik. 

“Silakan kritik, tetap diterima. Yang paling utama adalah mendukung wartawan menyampaikan berita yang benar. Kalau ada masukan, silakan, tapi jangan berita yang salah,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Perumahan dan Presiden Prabowo atas perhatiannya kepada wartawan.

Posted on Leave a comment

KUBET – Alasan Teh Lemon Balm Jadi yang Terbaik untuk Relaksasi dan Kesehatan Mental

Ilustrasi tanaman lemon balm.

Lihat Foto

lemon balm bisa jadi solusi alami yang kamu butuhkan.

Menurut Marissa (Meshulam) Karp, MS, RD, seorang ahli gizi dan pendiri MPM Nutrition, teh ini memiliki kemampuan menenangkan sistem saraf dan mendukung relaksasi secara alami.

Adapun lemon balm (Melissa officinalis), juga dikenal sebagai bee balm, adalah tanaman mint beraroma lemon yang berasal dari Eropa, Afrika Utara, dan Asia Barat, tetapi tumbuh di seluruh dunia.

Kenapa lemon balm menenangkan?

Rahasia di balik efek menenangkan lemon balm terletak pada kandungan terpenanya—senyawa alami yang terdapat dalam daun lemon balm.

Lemon balm kaya akan kandungan, seperti citral, linalool, caryophyllene, dan geraniol,” jelas Karp.

Kandungan tersebut bekerja dengan cara yang berbeda, tetapi saling mendukung dalam meredakan stres dan kecemasan.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

  • Citral dan linalool meningkatkan aktivitas asam gamma-aminobutyric di otak yang membantu meredam pikiran berlebihan dan perasaan gelisah.
  • Caryophyllene memberikan efek tenang dan membantu mengatur respons tubuh terhadap stres dengan cara berikatan dengan reseptor tertentu.
  • Geraniol bukan hanya mengurangi kecemasan, tapi juga memberikan efek menyenangkan yang mendukung suasana hati dan kejernihan mental.
  • Tak hanya itu, lemon balm juga mengandung asam rosmarinat, antioksidan kuat yang membantu melindungi otak dari stres oksidatif sekaligus meningkatkan aktivitas asam gamma-aminobutyric otak.
  • Ditambah lagi, ada flavonoid, sekelompok antioksidan tanaman yang mendukung keseimbangan emosional dengan menjaga jalur asam gamma-aminobutyric dan serotonin tetap optimal.

Waktu terbaik menikmati teh lemon balm

Agar mendapatkan manfaat maksimal, Karp menyarankan untuk meminum teh lemon balm sekitar satu jam sebelum tidur.

“Ini memberi waktu bagi tubuh untuk merasakan efek menenangkan tanpa terganggu oleh keinginan buang air kecil di tengah malam,” jelasnya.

Selain membantu relaksasi, lemon balm juga mendukung kejernihan mental dan fokus. Antioksidan seperti asam rosmarinat dan flavonoid berperan melindungi neurotransmiter dari kerusakan, sehingga meningkatkan fungsi kognitif, terutama saat stres atau kelelahan.

Lebih dari itu, aktivitas antioksidan dalam lemon balm dapat melindungi sel dari kerusakan dan mengurangi risiko peradangan kronis.

Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa teh lemon balm dapat membantu meredakan gejala menstruasi, baik secara fisik maupun emosional.

Perbandingan dengan teh relaksasi lainnya

Apa yang membuat lemon balm lebih unggul dibanding teh herbal lainnya seperti chamomile atau lavender?

Karp menjelaskan bahwa lemon balm tidak hanya menenangkan, tetapi juga memberikan efek menjernihkan pikiran, menjadikannya pilihan sempurna baik saat ingin beristirahat maupun ketika menghadapi hari yang sibuk.

Ilustrasi tanaman Lemon Balm.PIXABAY/ZRENATE Ilustrasi tanaman Lemon Balm.

Ditambah lagi, rasanya yang lembut dan ringan membuatnya cocok untuk dikonsumsi secara rutin, terutama bagi kamu yang baru mulai mencoba teh herbal.

Meskipun alami, teh lemon balm tetap perlu dikonsumsi dengan bijak. Jika kamu sedang mengonsumsi obat penenang atau obat yang memengaruhi sistem saraf pusat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Lemon balm dapat memperkuat efek obat-obatan tersebut dan menimbulkan rasa kantuk berlebihan.

Selain itu, bagi yang sedang menjalani terapi hormon tiroid, teh ini juga bisa berinteraksi dengan obat. Jadi ada baiknya berbicara dengan dokter terlebih dahulu.